Pada sepasang mata coklatnya akhirnya kau mengerti

Bahwa cinta bukan tentang pandangan yang saling menatap

Ia tentang mata-mata yang memandang arah yang sama, lalu berkisah dengan langkah

Entah dalam diam atau beserta kalam

Pada sepasang mata coklatnya akhirnya kau belajar

Bahwa hanya hati yang lembut yang bisa jatuh cinta

Karena lembut berarti tak terpatahkan juga takkan dapat menyakiti

Seperti lembutnya laut dan semilir angin gunung

Yang takkan habis terbagi, tak ragu menggerakan ombak hujan

Takkan tunduk kecuali pada Tuannya

Pada mata coklatnya kau diberi pemahaman

Bahwa semua kan sirna, kecuali Dia

Bahwa pada mata coklatnya, harapmu tak perlu pernah perlu ada kata ‘masih’. Hakikat tak terbatas waktu..

Semoga sepasang mata coklat mengerti.

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.

Atas ↑